Angka kemiskinan merupakan angka yang jadi primadona bagi pengguna data BPS. Data kemiskinan ini diperoleh dari hasil survei sosial ekonomi nasional atau yang biasa disebut SUSENAS.
Rangkaian kegiatan SUSENAS untuk mendapatkan angka kemiskinan tersebut bukanlah hal yang sederhana.
Untuk mendapatkan kualitas data yang akurat, BPS menyiapkan seluruh tahapan pengumpulan data dengan sangat rinci.
Mulai dari pemantapan metodologi, pelatihan petugas, pemutakhiran rumah tangga, pengumpulan data, pengawasan, pemeriksaan, pengolahan data dan masih banyak lagi tahapan lainnya.
Salah satu tahapan yang tidak kalah penting adalah pemutakhiran Rentang Harga (RH) dan Konversi Satuan Komoditas.
Pemutakhiran RH dan Konversi Satuan Komoditas ini dilakukan untuk mendapatkan harga pasar berbagai komoditas yang dikonsumsi masyarakat.
Pemutakhiran RH dilakukan dengan mengunjungi pasar-pasar dan mencatat secara langsung harga-harga komoditas tersebut. Sehingga harga yang digunakan untuk menghitung pengeluaran menjadi lebih uptudate. Selain pasar, kios sembako dan warung kelontong juga di kunjungi, sehingga jenis komoditas yang diperoleh lebih beragam.
Konversi Komoditas sendiri merupakan penyesuaian satuan komoditas, dari satuan lokal menjadi satuan standar. Contohnya jika dimasyarakat biasa membeli sayur per ikat, maka satuan ikat ini akan di konversi menjadi satuan standar yaitu Kg. Dan penyempurnaan konversi ini dilakukan dengan cara menimbang langsung komoditas tersebut di lapangan.
Ini semua dilakukan sebagai salah satu upaya agar perhitungan kalori dan pengeluaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya dapat tercatat dengan lebih akurat.
Pemutakhiran RH dan Konversi satuan Komoditas ini telah selesai dilakukan. Dan bulan September ini, BPS kembali akan melakukan pengumpulan data SUSENAS. Bagi anda yang terpilih menjadi responden, terimalah petugas kami dengan baik dan berikan informasi yang sebenarnya.
Dengan demikian secara tidak langsung anda telah ikut berkontribusi terhadap pembangunan bangsa
